LAZIS UII is Our Community:
Melangkah Bersama untuk Peduli Kaum Dhuafa
Sebuah Octalogi #IDKS
Part
4
Salam Redaksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
Hai guys, jumpa lagi dengan saya
Suwanto. Sebelumnya saya ucapkan berjuta-juta terima kasih kepada para reader dan
visitor blog saya. Tidak lupa pula saya mohon maaf jika konten dalam blog ini
kurang memuaskan ataupun banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karenanya, saya
membuka pintu lebar-lebar atas masukan, kritik, dan saran yang membangun guna
perbaikan di edisi mendatang.
Adapun untuk edisi “Octatalogi #IDKS
Part 4 kali ini, saya akan berbagi cerita terkait komunitas yang saya jalani.
Berbicara mengenai komunitas, tentu merupakan suatu hal yang seru sekaligus menyenangkan.
Karena tujuan dibentuknya komunitas bisa jadi atas dasar nasib, komitmen,
ataupun impian yang sama.
Adapun dalam memilih sebuah komunitas
saya cukup memilah-milah. Karena telah kita ketahui bersama komunitas juga ada
yang baik dan juga ada yang buruk. Oleh karenanya, hendaknya kita harus
selektif memilihnya. Jangan sampai kita salah pilih yang akhirnya terjerumus
dengan komunitas yang negatif.
Geng motor yang meresahkan dan kumpulan
preman adalah dua contoh komunitas yang
negatif. Oleh karenanya patut kita hindari. Jangan khawatir, contoh komunitas yang
positif juga tidak kalah banyak, lebih-lebih di lingkungan kampus. Seperti
halnya komunitas yang saya pilih yaitu Lazis UII. Penasaran, apa saja yang kami
lakukan di sini, silahkan baca blog saya selengkapnya, cekidot.
Salam hangat,
Muhammad Adam
Awal
Bergabung
Siang itu, pada tanggal 4 April 2013,
saya pulang kuliah, jalan kaki menuju tempat tinggal saya, Masjid At-Tauhid
yang beralamat, Demangan Kidul GK I/79 RT 13/RW 04, Yogyakarta.
Tidak seperti biasanya, saya pulang
melewati Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK). Nah, tiba-tiba pas saya melintas
di papan pengumuman FTK, saya melihat sebuah brosur yang cukup menarik yaitu tentang
Rekruitment Relawan Lazis UII.
Ternyata pada hari itu adalah hari terakhir
pengumpulan berkas pendaftaran. Tanpa berpikir panjang, siang itu juga saya menyiapkan
berkas persyaratan. Kemudian, saya langsung meluncur ke kantor Lazis UII, yaitu
di Jln. Cik Di Tiro No. 1 Yogyakarta. Alhamdulillah, beruntung meskipun sudah
lumayan telat, berkas saya masih bisa diterima untuk diproses ke tahap seleksi
berikutnya.
Selang beberapa hari saya dihubungi via
sms, dinyatakan lolos administrasi. Dan diberitahu untuk mengikuti seleksi
selanjutnya yaitu interview. Ternyata lumayan banyak yang lolos administrasi
dan mengikuti sesi interview, sampai-sampai seleksi ini dijadwalkan selama dua
hari. Saya dapat giliran di hari ke dua.
Alhamdulillah, dari sekian banyak
pendaftar saya salah satu dari dua mahasiswa UIN Sunan Kalijaga yang lolos.
Maklum kebanyakan pendaftar relawan Lazis UII ini berasal dari mahasiswa UII.
Relawan lazis UII yang diterima
sebanyak 10 mahasiswa. Dua orang dari UIN Sunan Kalijaga dan sisanya dari UII.
Dan terhitung sejak tanggal 1 Mei 2013, secara resmi saya dan 9 teman lainnya
bergabung dengan komunitas Relawan Lazis UII atau biasa dikenal dengan sahabat
Laziz UII.
Secara rinci, kegiatan kami yaitu
membantu dalam program-program yang diadakan oleh Lazis UII itu. Adapun secara
detail profil dari Lazis UII, di uraikan sebagai berikut:
Sejarah
Bukan sesuatu yang luar biasa jika Universitas Islam Indonesia sebagai Perguruan
Tinggi Islam tertua di Indonesia berkomitmen membangun kepedulian bagi
perkembangan umat. Salah satu upaya nyata yang dilakukan UII adalah dengan
mengimplementasikan nilai-nilai zakat sebagai salah satu pilar pembangunan
umat. Hal ini diperkuat dengan dikeluarkannya SK Rektor UII No.
1724/Rek/30/BAU/XI/2001 tanggal 30 November 2001 tentang Penunaian Zakat
Profesi bagi dosen dan karyawan UII berupa potongan gaji untuk zakat sebesar
2,5%.
Langkah ini kemudian ditindaklanjuti dengan sarasehan
Zakat, Infaq dan Shodaqoh (Sebuah Rekonstruksi Pemahaman) yang diselenggarakan
oleh LPPAI UII pada tanggal 24 Januari 2002 untuk menguatkan kembali komitmen
UII dalam pemberdayaan zakat sekaligus sebagai awal mula gagasan lahirnya
Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Universitas Islam Indonesia.
Kehadiran lembaga ini disambut baik oleh segenap
civitas akademika UII. Sejak itulah LAZIS UII mulai berkiprah dalam menjalankan
amanahnya. Program demi program mulai dijalankan, baik dari sisi Penghimpunan
Dana ZIS, Administrasi dan Keuangan, serta Pendayagunaan Dana ZIS. Dengan semangat
Amanah dan Profesionalisme yang tinggi serta semangat untuk terus belajar,
LAZIS UII senantiasa memperbaiki diri untuk memberikan yang terbaik.
Alhamdulillah, kepercayaan masyarakat semakin
meningkat tidak hanya dari kalangan UII saja namun juga dari masyarakat luar.
Hal ini terbukti dengan dikukuhkannya LAZIS UII sebagai LAZ tingkat
Propinsi DIY melalui SK Gubernur DIY No. 37/KEP/2005 tertanggal 9 April 2005.
Semoga dimasa-masa mendatang semakin banyak tangan-tangan yang membersamai kami
dalam mengemban amanah ini.
Legalitas
LAZIS UII sebagai LAZ tingkat Propinsi DIY melalui SK
Gubernur DIY No. 37/KEP/2005 tertanggal 9 April 2005
Visi dan Misi
Visi
Lembaga Amil Infaq dan Shodaqoh Universitas Islam
Indonesia (LAZIS UII) sebagai Lembaga Zakat yang Amanah dan Profesional dalam
bidang Pendidikan, Sosial, Dakwah dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Misi
- Meningkatkan kultur lembaga yang amanah dan profesional
- Membentuk kualitas Sumber Daya Manusia/Masyarakat Muslim Dhuafa yang berakhlak mulia, trampil dan cerdas.
- Membangun kemandirian dan kesejahteraan umat.
PROGRAM LAZIS UII
Beasiswa Prestasi
Beasiswa Prestasi LAZIS UII merupakan sebuah bukti
nyata dari kekuatan zakat untuk memberdayakan mustahik, terutama untuk membantu
pendidikan mereka yang ‘terpinggirkan’ dikarenakan kemiskinan yang mereka
alami. Program ini juga merupakan program unggulan dari LAZIS UII serta menguatkan
kiprah LAZIS UII untuk memajukan dunia pendidikan di DIY. Melalui program ini,
LAZIS UII memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak dhuafa dari tingkat
SD, SMP, SMA, dan juga perguruan tinggi. Bantuan yang diberikan berupa
beasiswa, pelatihan dan pembinaan.
Tujuan Program Beasiswa Prestasi LAZIS UII:
- Mendistribusikan secara produktif dana zakat dan infaq LAZIS UII untuk menunjang pendidikan anak dhuafa.
- Membina dan mengembangkan potensi anak dhuafa yang berprestasi untuk menjadi generasi Islam yang unggul dan berakhlaq mulia, baik menjadi ilmuan, ataupun pengusaha.
- Memberikan pengetahuan kepada orangtua penerima beasiswa dalam hal parenting agarmampu membimbing dan mendidik anaknya secara Islami dan sukses dunia dan akhirat.
- Mengajak masyarakat untuk peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia, sehingga terciptanya masyarakat yang peduli terhadap pendidikan generasi muda di lingkungannya.
Galang TPA
Menjamurnya kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di semua daerah
di DIY patut disyukuri. Namun itu semua tidak diimbangi dengan pengelolaan yang
serius dari masyarakat setempat. Perhatian masyarakat terhadap keberadaan
Ustazd/Ustadzah TPA masih sangat kurang. Akibatnya tingkat kesejahteraan
Ustadz/Ustadzah sangat minim, pola regenerasi Ustadz/Ustadzah di setiap TPA
tidak berjalan, tingkat pengetahuan Ustadz/Ustadzah sangat kurang. Semua itu
berimbas pada kegiatan di TPA menjadi tidak berkembang, bahkan ada TPA yang
hanya tinggal papan nama. Melalui program GALANG TPA, LAZIS UII mengajak semua
pihak untuk terlibat dalam memajukan TPA, mengatasi problematika yang dihadapi
oleh TPA demi tercapainya generasi yang Qur’ani. Ayo bangkitlah TPA!!!
Tujuan Program Galang TPA LAZIS
UII:
- Mengoptimalkan pendistribusian zakat LAZIS UII, khususnya bagi asnaf fisabilillah.
- Memberikan motivasi dan ispirasi bagi kemajuan pelaksanaan kegiatan TPA di daerah sasaran.
- Memberikan bantuan kepada para Ustadz dan Ustadzah TPA berupa santunan mengajar mereka setiap 1 bulan sekali, selama 6 bulan.
- Meningkatkan kualitas/profesionalitas SDM Ustadz dan Ustazdah TPA, terutama dalam kemampuan membaca dan mengajarkan Al Qur’an.
- Meningkatkan skill sebagai pengajar dan pendidik melalui training-training yang diberikan pada para peserta program.
- Memberikan bantuan sarana dan prasarana, khususnya bagi TPA yang kurang mampu/minim sarana dan prasarana.
Ternak Master
Ternak Master LAZIS UII adalah
sebuah program pemberdayaan dengan dukungan dana zakat. Pada awalnya program
pemberdayaan ini (tahun 2004) bernama Qurban Plus yang kemudian terus mengalami
perbaikan dari sisi konsep maupun teknis pelaksanaan hingga berubah nama
menjadi Ternak Master (Mandiri Sejahtera). Harapannya dari Ternak Master ini
akan tumbuh peternak-peternak yang profesional, dan dapat menggerakkan
perekonomian desa hingga menjadi sentra ternak unggul yang berfungsi sebagai
daerah pemasok ternak.
Sistem Peternakan Ternak Master:
Sistem
Peternakan
|
Keuntungan
bagi peternak
|
Keterangan
|
Penggemukan
|
Bagi hasil penjualan ternak
|
Untuk menyuplai kebutuhan Idul Adha
|
Gaduh
|
Bagi hasil berupa anak kambing
hingga usia sapih
|
Sebagai usaha pengembangbiakan, serta menghasilkan
bibit/anakan kambing yang berkualitas
|
Pembinaan Ternak Master
Para peternak Master mendapatkan serangkaian pembinaan dan pendampingan yang meliputi pembinaan
spiritual, sedangkan untuk pembinaan teknik beternak dan masalah kesehatan
ternak LAZIS UII bekerjasama dengan pihak pemerintah dan pihak lain yang
concern terhadap masalah peternakan kambing.
Sentra Ternak Master sampai saat ini program Ternak Master LAZIS UII sudah ada di empat cabang,
antara lain:
- Ternak Master I: Dusun Sabrang Wetan-Sintokan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Dengan konsentrasi peternakan domba untuk kebutuhan aqiqah dan Idul Adha.
- Ternak Master II: Dusun Bandut Lor, Argorejo, Sedayu, Bantul. Konsentrasi peternakan kambing domba secara gaduh.
- Ternak Master III: Terdapat di 3 dusun yaitu dusun Wunut, Jetis, dan Pancoran. Dengan konsentrasi peternakan kambing domba dan jawa/bligon.
- Ternak Master IV: Dusun Babadan, Girikerto, Turi, Sleman. Konsentrasi peternakan kambing PE (Peranakan Etawa) untuk pengembangbiakan/pembibitan dengan kandang terpadu/terpusat.
Galang Madrasah
Saat ini kondisi Madrasah, terutama sekali Madrasah Ibtidaiyah (MI) di DIY semakin tak
terdengar lagi gaung keunggulannya. Masyarakat semakin tidak tertarik untuk
mempercayakan pendidikan anak-anaknya ke Madrasah. Alhasil, Madrasah semakin
ditinggalkan, kondisi yang paling mudah dilihat adalah dengan indikasi minimnya
jumlah murid yang diterima/sekolah di MI. LAZIS UII, yang memiliki peranan dan komitmen
untuk terus memajukan pendidikan Islam dan menghasilkan SDM Islam yang unggul
dan berkarakter, memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang tengah
dihadapi MI, melalui sebuah program “Galang Madrasah LAZIS UII”.
Program Galang Madrasah merupakan sebuah program
terpadu untuk memperbaiki kualitas MI dan mengembangkan MI agar tumbuh menajadi
MI yang unggul, melalui layanan program antara lain:
- Pelatihan dan Pembinaan Guru MI: Pelatihan yang diberikan akan dilaksanakan terprogram/terkurikulum disesuaikan dengan kebutuhan guru dan untuk menunjang kemajuan MI dan siswanya. Dilaksanakan selama 6 kali pertemuan/setiap 2 bulan sekali.
- Tunjangan Insentif Guru MI: Tunjangan yang diberikan sebesar Rp 300.000,-/bulan dan berlangsung selama 1 tahun untuk maksimal 10 guru dalam satu MI dan diprioritaskan bagi tenaga guru tidak tetap/honorer (non guru PNS).
- Bantuan Sarana dan Prasarana Pendidikan: Program ini lebih diarahkan untuk membantu kelengkapan peralatan pendidikan di MI dalam skala kecil (bantuan non fisik/bangunan) yang dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Misalnya : buku agama, alat peraga pendidikan, kamus, buku perpustakaan, dan lain sebagainya. Adapun anggaran maksimal untuk program ini sebesar Rp 10 juta untuk satu MI.
- Pendampingan Berkelanjutan: Pendampingan ini merupakan sebuah fallow-up dari hasil pelaksanaan program yang telah dilaksanakan selama 1 tahun. Tentunya MI yang mendapatkan program ini adalah MI yang berdasarkan penilaian LAZIS UII layak dan menunjukkan perkembangan (sesuai dengan parameter/indikasi keberhasilan program).
Saat ini telah terpilih 4 MI yang lolos menjadi
peserta dari program Galang Madrasah LAZIS UII yaitu MI Ma’arif Kenteng
Kabupaten Sleman, MI Yappi Doga Kabupaten Gunung Kidul, MI Al Muhsin II
Kabupaten Bantul dan MI Muhammadiyah Kenteng Kabupaten Kulon Progo.
Melalui program ini diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada semua pihak,
untuk bisa berjama’ah menuntaskan problem keumatan, sehingga umat Islam dapat
maju dan meningkat kualitas serta kesejahteraannya.
Kualitas pendidikan anak bangsa merupakan salah satu
indikator majunya sebuah Negara. LAZIS UII sebagai sebuah Lembaga Amil Zakat
yang concern pada dunia pendidikan turut berupaya dalam memajukan kualitas
pendidikan Indonesia. Hal ini diwujudkan dalam sebuah program Rumah Prestasi
yang diluncurkan pada tahun 2013 ini.
Selanjutnya para peserta program akan mendapat
berbagai layanan di Rumah Prestasi, antara lain:
- Bimbel Gratis "Belajar Asyik": Para peserta akan mendapat bimbingan belajar dari tentor-tentor yang andal, proaktif, motivatif, dan menyenangkan. Materi dari bimbel dikhususkan pada mata pelajaran Matematika dan IPA.
- Science Adventure: Sebuah kegiatan untuk memotivasi belajar peserta, melalui kegiatan demo science yang dipadukan dengan outbound. Kegiatan ini bekerja sama dengan tim dari DIII Analis Kimia FMIPA UII.
- Ngaji Yuk: Program ini sifatnya merupakan program suplemen dengan memberikan pengetahuan keagamaan tambahan yang belum di dapat di sekolah maupun di kegiatan TPA.
- Parenting Club: Kegiatan parenting ini ditujukan untuk orang tua dari peserta program bimbel gratis yang dilakukan setiap 1 bulan sekali. Setiap orang tua akan diberikan pemahaman tentang psikologi anak dan materi lain yang akan mendukung dalam pembelajaran anak. Kegiatan parenting club ini akan bekerja sama dengan tim dari Fakultas Psikologi dan Ilmu Budaya UII.
Sebagai pilot project di awal peluncuran program,
kegiatan ini dilakukan di Kabupaten Kulon Progo. Sebagai Mitra Program
pelaksanaan program Rumah Prestasi ini adalah Lembaga Amal Utama yang memiliki
visi misi yang sama dalam peningkatan kualitas pendidikan. Saat ini telah
terdaftar sebanyak 32 anak siswa kelas 4 dan 5 SD sebagai peserta program Rumah
Prestasi. Peserta ini berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Kulon Progo
khususnya Kecamatan Samigaluh dan Kalibawang.
Selanjutnya peserta akan mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan dari program Rumah Prestasi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan
selama jangka waktu 1 tahun. Diharapkan dengan adanya program Rumah Prestasi
ini akan meningkatkan prestasi pendidikan dari siswa dhuafa peserta program.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar