Analysis of Television Programs
Sebuah Octalogi #IDKS
Part 5
Salam Redaksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
Hallo
readers and visitor, kembali lagi bersama dengan saya Suwanto. Pertama-tama
saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjungannya, selamat datang di blog
pribadi saya. Okey, untuk edisi “Octalogi #IDKS Part 5 kali ini, saya akan
mengeksplorasi terkait analisis acara televisi dalam pandangan saya pribadi.
Berbicara mengenai acara televisi, tentu
tidak ada habisnya kalau kita kupas. Bagaimana tidak, setiap hari selama 24 jam
non-stop acara televisi ditayangkan dari berbagai chanel baik televisi milik pemerintah
maupun milik swasta. Semua acara tersebut berlomba-lomba untuk mendapat jumlah
penontonnya banyak. Namun kadang kala, informasi yang ditayangkan tidak
mendidik.
Oleh karena itu, kita harus
pandai-pandai dalam memilih acara yang luar biasa jumlahnya itu. Supaya disamping
mendapat hiburan kita juga dapat mengambil manfaat pelajaran, pengetahuan, dan
wawasan dari menonton acara televisi tersebut. Nah, berikut akan saya share
analisis saya secara umum dari acara televisi yang tayang di negeri ini,
selamat membaca.
Salam hangat,
Muhammad Adam
Analisis
Acara Televisi
Hallo sahabat semua, jumpa lagi bersama saya di laman
blog ini. Langsung saja tidak seperti biasanya saya langsung ke topik
pembahasan (maklum biasanya bertele-tele). Oke, kali ini saya akan bercerita
sedikit mengenai acara tivi. Lho maksudnya apa niy???. Gini lho maksudnya,
acara tivi kan banyak banget. Kita sebagai penonton yang baik wajib bin kudu
bisa menyeleksinya dengan arif dan bijaksana. sebab kalo tidak bisa-bisa kita
banyak nonton tivi, tapi manfaat ato informasi positif yang didapat sangat sedikit
atau bahkan tidak ada sama sekali, sayang kan. Apalagi, bagi pustakawan dimana
berperan sebagai agen informasi. Tentunya, tugasnya memberikan atau mengarahkan
pemustakanya ke informasi yang benar bukan malah menyesatkan. Selain itu, inget
petuah bijak orang bisnis, waktu adalah uang. Rasanya patut kita tiru
spirit yang terkandung dalam petuah ini, untuk memanfaatkan waktu kita
seoptimal mungkin. Tapi bukan berarti materialisme ya. Dalam kaitan dengan
topik ini artinya kita harus pilih-pilih dalam menonton acara tivi
Seminggu silam kebetulan kita diberi amanah tugas mata
kuliah IDKS yang diampu oleh yang terhormat, Mrs. Labibah Zain. Tugasnya cukup
unik. Gimana ga unik, kita satu kelas yang ambil makul ini disuruh nonton tivi
selama sepekan. Tapi, tidak cuman nonton tivi aja lho, kita disuruh
menganalisanya mana acara tivi yang terbaik dan mana yang terburuk. Kategorinya
pun macem-macem, mulai dari sinetron, reality show, talk show, berita, komedi,
sport, religi, acara anak, infotaimen, sampai iklan. masing-masing kategori
disuruh mengambil satu yang terbaik dan satu yang terburuk disertai denga
argumentasinya. Bagi saya pribadi gampang-gampang susah karena selama ini saya,
bisa dibilang ga pernah nonton tivi.
Dengan sekuat jiwa dan raga saya coba menonton dan
menganalisanya. Maklum saya dan mungkin kebanyakan temen satu kelas yang
botabene anak rantau rata-rata tidak punya tivi. Setelah melalui berbagai macam
halangan dan rintangan, akhirnya kami dapat mengambil kesimpulan bahwa,
kriteria acara tivi yang baik paling tidak memenuhi persyaratan yaitu memiliki
nilai edukatif, informatif, menghibur, tidak ada bullying, tidak mengandung
pornografi, tidak adanya kekerasan, tidak bias jender, tidak mengandung SARA,
dsb.
Adapun rincian hasil analisa saya terhadap acara tivi
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1. Kategori Sinetron, Para Pencari Tuhan : Sinetron
yang baik bukan hanya sekedar tontonan atau hiburan semata akan tetapi juga
harus menjadi tuntunan. Di sinetron ini mencoba untuk menjadi tuntunan di mana
penikmatnya bukan hanya sekedar disuguhi cerita ringan akan tetapi juga
berbobot sekaligus dapat menjadi tuntunan. Sinetron yang baik selain memiliki
jalan cerita yang menarik juga harus disertai tuntunan yang sesuai bukan hanya
sekedar menampilkan baik dan buruk tetapi juga mengemas agar maksud dan tujuan
dari kisah tersampaikan dengan baik selain itu di industri modern efek grafis
sangat menentukan kualitas menarik tidaknya suatu acara selain akting para
tokohnya sudah saatnya sineas Indonesia menggarap sesuatu yang benar-benar
berkualitas bukan hanya cerita namun grafisnya.
2. Kategori Reality Show, Jika Aku Menjadi: Acara ini
mencoba membuat orang (terutama yang posisi ekonominya di atas) untuk berada
diposisi orang lain (terutama yang posisi ekonominya berada di bawah) dengan
cara menjalani kehidupan bersama sehingga timbul empati dan perasaan untuk
memahami satu sama lain dalam kondisi apapun. Tapi, di sisi lain ada juga acara
Reality Show yang kurang bagus karena tidak mengajarkan kerja keras, seperti memberi
rejeki yang tiba-tiba berupa uang atau rumah mewah. Menurut saya acara yang
seperti ini kurang tepat.
3. Kategori Talk Show, Kick Andy: Acara ini mencoba
menggali sesuatu yang terbaik untuk menjadikan inspirasi orang lain dengan cara
yang ringan dan tidak terlalu serius meski kadang dibahas cukup serius.
Bincang-bincang yang baik bukan hanya sekedar asal bicara tapi juga memiliki
batasan etis teruama jika dilakukan di ranah media massa yang disaksikan oleh
orang banyak sehingga penggunaan kata kotor, mesum, berbau sara dan lainnya
haruslah sedapat mungkin dihindari agar tidak menimbulkan konflik atau persepsi
negatif.
4. Kategori Berita, Liputan 6: Berita yang baik haruslah
memuat nilai kebenaran dan kesesuain dengan fakta bukan direkayasa atau
spekulasi selain itu gaya dan penyampainnya juga harus lancar dan lugas serta
tegas. Kefasihan pembawa berita sangat mempengaruhi mood pendengarnya sehingga
pembaca berita bukan hanya sekedar cantik dan menarik akan tetapi kriteria
lebih utama adalah fasih karena jika tidak fasih meski berita tersebut
disampaikan oleh orang yang menarik maka pendengarpun jadi kehilangan mood
untuk menonton berita maski beritanya sangat penting dan sesuai fakta.
5. Kategori Komedi, Stand Up Comedi: Menampilkan bentuk
komedi yang beda yang hanya dilakukan satu orang. Dalam ajang pencarian comik
ini peserta dituntut untuk menyampaikan lelucon yang bukan hanya lucu akan
tetapi cerdas dan jauh dari hal tidak layak seperti SARA, ungkapan tidak sopan,
dll. Komedi yang baik adalah komedi yang seharusnya mampu membuat penikmatnya
tertawa pada waktunya dan tidak garing (bercandaan yang biasa saja) apalagi
utuk membuat lelucon harus menjadikan salah satu pemainya menjadi korban.
6. Kategori Sport, Kompas Sport: Menyajikan berita
olahraga yang lebih variatif serta terupdate. Seorang penyampai berita (host)
hendaknya memakai baju yang sopan, tidak memakai pakaian yang ketat, seksi,
atau mengumbar aurat. Hal yang terpenting adalah bagaimana caranya
menyampaikannya dengan baik dan menarik bagi pemirsanya.
7. Kategori Religi, Jejak Rasul: Acara ini mencoba
membawa penikmatnya pada sejarah-sejarah berdirinya masjid-masjid yang megah
dan unik sehingga penikmatnya meiliki pengetahuan sejarah bukan hanya tentang
berdirinya akan tetapi juga peran serta perkembangan Islam secara khusus.
Sementara itu, dalam kaitannya acara Religi patut kita perhatikan bahwa aib
adalah sesuatu yang harus ditutupi bukan diumbar diruang publik apalagi tetang
keluarga, jikapun ingin membicarakannya kepada orang lain akan lebih etis jika
dibicarakan secara tertutup dan tidak menjadi konsumsi publik karena tidak
semua hal memiliki dampak yang baik bagi publik, sehingga harus ada
pemisah antara ruang publik dengan ruang privasi.
8. Kategori Acara Anak, Upin-ipin: Acara ini berkisah
tentang anak-anak yang diwakili oleh tokoh, kisah ini disampaikan secara
sederhana dan mudah dipahami sesuai dengan kemampuan nalar anak-anak. Yang
patut kita camkan, acara untuk anak-anak seharusnya berisi sesuatu yang
mendidik dan lebih ke arah kasih sayang bukan kekerasan karena dunia anak
adalah dunia peniru, jadi waspadalah dengan Acara Anak yang mengandung unsur
ini.
9. Kategori Infotaimen, New Star: Berita tentang
selebritis memang selalu ditunggu penggemarnya namun mereka juga memiliki hak
privasi untuk menyimpan rahasia atau apapun yang tidak ingin diketahui publik
karena itu penanyangan berita selebritis yang baik adalah yang tidak memaksa
dan yang telah mendapat izin serta disampaikan apa adanya tanpa ditambahi
bumbu-bumbu lain. Sementara itu. setiap orang berhak memiliki privasi dan
rahasianya sendiri sehingga tidak ada orang lain yang berhak memaksa untuk
membongkarnya termasuk selebritis apalagi hal tersebut ditayangkan di media
massa. Spekulasi dan pernyataan-pernyataan yang secara sekilas merupakan bumbu
justru dapat memicu kontroversi panjang. Oleh karenanya, penonton patut
menjauhi Infotaimen yang berbau demikian.
10. Kategori Iklan: Iklan sebagai media promosi dibuat
bukan hanya menarik namun juga harus mengikuti norma aturan yang ada di suatu
tempat di mana iklan tersebut akan ditayangkan.
Demikian analisa penilaianku terhadap berbagai acara
televisi, tentunya sahabat sekalian juga punya penilaian tersendiri, bisa juga
dishare ke sahabat-sahabat yang lain ya. Intinya supaya kita semua dapat
memilih acara tivi mana yang layak dan tidak layak untuk ditonton, sekian.
Hotels near Harrah's Casino & Spa, Chester, PA - Mapyro
BalasHapusHotels 보령 출장샵 1 - 12 of 62 — Compare reviews and find the best deal 통영 출장안마 for hotels 순천 출장샵 near Harrah's 과천 출장마사지 Casino & Spa in Chester, 충주 출장샵 PA.