Minggu, 15 Maret 2015

Menganalisis Acara Tivi


Analysis of Television Programs
Sebuah Octalogi #IDKS
Part 5

Salam Redaksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
 Hallo readers and visitor, kembali lagi bersama dengan saya Suwanto. Pertama-tama saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjungannya, selamat datang di blog pribadi saya. Okey, untuk edisi “Octalogi #IDKS Part 5 kali ini, saya akan mengeksplorasi terkait analisis acara televisi dalam pandangan saya pribadi.
Berbicara mengenai acara televisi, tentu tidak ada habisnya kalau kita kupas. Bagaimana tidak, setiap hari selama 24 jam non-stop acara televisi ditayangkan dari berbagai chanel baik televisi milik pemerintah maupun milik swasta. Semua acara tersebut berlomba-lomba untuk mendapat jumlah penontonnya banyak. Namun kadang kala, informasi yang ditayangkan tidak mendidik.
Oleh karena itu, kita harus pandai-pandai dalam memilih acara yang luar biasa jumlahnya itu. Supaya disamping mendapat hiburan kita juga dapat mengambil manfaat pelajaran, pengetahuan, dan wawasan dari menonton acara televisi tersebut. Nah, berikut akan saya share analisis saya secara umum dari acara televisi yang tayang di negeri ini, selamat membaca.

Salam hangat,

Muhammad Adam



Analisis Acara Televisi
Hallo sahabat semua, jumpa lagi bersama saya di laman blog ini. Langsung saja tidak seperti biasanya saya langsung ke topik pembahasan (maklum biasanya bertele-tele). Oke, kali ini saya akan bercerita sedikit mengenai acara tivi. Lho maksudnya apa niy???. Gini lho maksudnya, acara tivi kan banyak banget. Kita sebagai penonton yang baik wajib bin kudu bisa menyeleksinya dengan arif dan bijaksana. sebab kalo tidak bisa-bisa kita banyak nonton tivi, tapi manfaat ato informasi positif yang didapat sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, sayang kan. Apalagi, bagi pustakawan dimana berperan sebagai agen informasi. Tentunya, tugasnya memberikan atau mengarahkan pemustakanya ke informasi yang benar bukan malah menyesatkan. Selain itu, inget petuah bijak orang bisnis, waktu adalah uang. Rasanya patut kita tiru spirit yang terkandung dalam petuah ini, untuk memanfaatkan waktu kita seoptimal mungkin. Tapi bukan berarti materialisme ya. Dalam kaitan dengan topik ini artinya kita harus pilih-pilih dalam menonton acara tivi
Seminggu silam kebetulan kita diberi amanah tugas mata kuliah IDKS yang diampu oleh yang terhormat, Mrs. Labibah Zain. Tugasnya cukup unik. Gimana ga unik, kita satu kelas yang ambil makul ini disuruh nonton tivi selama sepekan. Tapi, tidak cuman nonton tivi aja lho, kita disuruh menganalisanya mana acara tivi yang terbaik dan mana yang terburuk. Kategorinya pun macem-macem, mulai dari sinetron, reality show, talk show, berita, komedi, sport, religi, acara anak, infotaimen, sampai iklan. masing-masing kategori disuruh mengambil satu yang terbaik dan satu yang terburuk disertai denga argumentasinya. Bagi saya pribadi gampang-gampang susah karena selama ini saya, bisa dibilang ga pernah nonton tivi.
Dengan sekuat jiwa dan raga saya coba menonton dan menganalisanya. Maklum saya dan mungkin kebanyakan temen satu kelas yang botabene anak rantau rata-rata tidak punya tivi. Setelah melalui berbagai macam halangan dan rintangan, akhirnya kami dapat mengambil kesimpulan bahwa, kriteria acara tivi yang baik paling tidak memenuhi persyaratan yaitu memiliki nilai edukatif, informatif, menghibur, tidak ada bullying, tidak mengandung pornografi, tidak adanya kekerasan, tidak bias jender, tidak mengandung SARA, dsb.
Adapun rincian hasil analisa saya terhadap acara tivi tersebut di atas adalah sebagai berikut:
1.    Kategori Sinetron, Para Pencari Tuhan : Sinetron yang baik bukan hanya sekedar tontonan atau hiburan semata akan tetapi juga harus menjadi tuntunan. Di sinetron ini mencoba untuk menjadi tuntunan di mana penikmatnya bukan hanya sekedar disuguhi cerita ringan akan tetapi juga berbobot sekaligus dapat menjadi tuntunan. Sinetron yang baik selain memiliki jalan cerita yang menarik juga harus disertai tuntunan yang sesuai bukan hanya sekedar menampilkan baik dan buruk tetapi juga mengemas agar maksud dan tujuan dari kisah tersampaikan dengan baik selain itu di industri modern efek grafis sangat menentukan kualitas menarik tidaknya suatu acara selain akting para tokohnya sudah saatnya sineas Indonesia menggarap sesuatu yang benar-benar berkualitas bukan hanya cerita namun grafisnya.
2.    Kategori Reality Show, Jika Aku Menjadi: Acara ini mencoba membuat orang (terutama yang posisi ekonominya di atas) untuk berada diposisi orang lain (terutama yang posisi ekonominya berada di bawah) dengan cara menjalani kehidupan bersama sehingga timbul empati dan perasaan untuk memahami satu sama lain dalam kondisi apapun. Tapi, di sisi lain ada juga acara Reality Show yang kurang bagus karena tidak mengajarkan kerja keras, seperti memberi rejeki yang tiba-tiba berupa uang atau rumah mewah. Menurut saya acara yang seperti ini kurang tepat.
3.    Kategori Talk Show, Kick Andy: Acara ini mencoba menggali sesuatu yang terbaik untuk menjadikan inspirasi orang lain dengan cara yang ringan dan tidak terlalu serius meski kadang dibahas cukup serius. Bincang-bincang yang baik bukan hanya sekedar asal bicara tapi juga memiliki batasan etis teruama jika dilakukan di ranah media massa yang disaksikan oleh orang banyak sehingga penggunaan kata kotor, mesum, berbau sara dan lainnya haruslah sedapat mungkin dihindari agar tidak menimbulkan konflik atau persepsi negatif.
4.    Kategori Berita, Liputan 6: Berita yang baik haruslah memuat nilai kebenaran dan kesesuain dengan fakta bukan direkayasa atau spekulasi selain itu gaya dan penyampainnya juga harus lancar dan lugas serta tegas. Kefasihan pembawa berita sangat mempengaruhi mood pendengarnya sehingga pembaca berita bukan hanya sekedar cantik dan menarik akan tetapi kriteria lebih utama adalah fasih karena jika tidak fasih meski berita tersebut disampaikan oleh orang yang menarik maka pendengarpun jadi kehilangan mood untuk menonton berita maski beritanya sangat penting dan sesuai fakta.
5.    Kategori Komedi, Stand Up Comedi: Menampilkan bentuk komedi yang beda yang hanya dilakukan satu orang. Dalam ajang pencarian comik ini peserta dituntut untuk menyampaikan lelucon yang bukan hanya lucu akan tetapi cerdas dan jauh dari hal tidak layak seperti SARA, ungkapan tidak sopan, dll. Komedi yang baik adalah komedi yang seharusnya mampu membuat penikmatnya tertawa pada waktunya dan tidak garing (bercandaan yang biasa saja) apalagi utuk membuat lelucon harus menjadikan salah satu pemainya menjadi korban.
6.    Kategori Sport, Kompas Sport: Menyajikan berita olahraga yang lebih variatif serta terupdate. Seorang penyampai berita (host) hendaknya memakai baju yang sopan, tidak memakai pakaian yang ketat, seksi, atau mengumbar aurat. Hal yang terpenting adalah bagaimana caranya menyampaikannya dengan baik dan menarik bagi pemirsanya.
7.    Kategori Religi, Jejak Rasul: Acara ini mencoba membawa penikmatnya pada sejarah-sejarah berdirinya masjid-masjid yang megah dan unik sehingga penikmatnya meiliki pengetahuan sejarah bukan hanya tentang berdirinya akan tetapi juga peran serta perkembangan Islam secara khusus. Sementara itu, dalam kaitannya acara Religi patut kita perhatikan bahwa aib adalah sesuatu yang harus ditutupi bukan diumbar diruang publik apalagi tetang keluarga, jikapun ingin membicarakannya kepada orang lain akan lebih etis jika dibicarakan secara tertutup dan tidak menjadi konsumsi publik karena tidak semua hal memiliki dampak yang  baik bagi publik, sehingga harus ada pemisah antara ruang publik dengan ruang privasi.
8.    Kategori Acara Anak, Upin-ipin: Acara ini berkisah tentang anak-anak yang diwakili oleh tokoh, kisah ini disampaikan secara sederhana dan mudah dipahami sesuai dengan kemampuan nalar anak-anak. Yang patut kita camkan, acara untuk anak-anak seharusnya berisi sesuatu yang mendidik dan lebih ke arah kasih sayang bukan kekerasan karena dunia anak adalah dunia peniru, jadi waspadalah dengan Acara Anak yang mengandung unsur ini.
9.    Kategori Infotaimen, New Star: Berita tentang selebritis memang selalu ditunggu penggemarnya namun mereka juga memiliki hak privasi untuk menyimpan rahasia atau apapun yang tidak ingin diketahui publik karena itu penanyangan berita selebritis yang baik adalah yang tidak memaksa dan yang telah mendapat izin serta disampaikan apa adanya tanpa ditambahi bumbu-bumbu lain. Sementara itu. setiap orang berhak memiliki privasi dan rahasianya sendiri sehingga tidak ada orang lain yang berhak memaksa untuk membongkarnya termasuk selebritis apalagi hal tersebut ditayangkan di media massa. Spekulasi dan pernyataan-pernyataan yang secara sekilas merupakan bumbu justru dapat memicu kontroversi panjang. Oleh karenanya, penonton patut menjauhi Infotaimen yang berbau demikian.
10. Kategori Iklan: Iklan sebagai media promosi dibuat bukan hanya menarik namun juga harus mengikuti norma aturan yang ada di suatu tempat di mana iklan tersebut akan ditayangkan.
Demikian analisa penilaianku terhadap berbagai acara televisi, tentunya sahabat sekalian juga punya penilaian tersendiri, bisa juga dishare ke sahabat-sahabat yang lain ya. Intinya supaya kita semua dapat memilih acara tivi mana yang layak dan tidak layak untuk ditonton, sekian.


1 komentar:

  1. Hotels near Harrah's Casino & Spa, Chester, PA - Mapyro
    Hotels 보령 출장샵 1 - 12 of 62 — Compare reviews and find the best deal 통영 출장안마 for hotels 순천 출장샵 near Harrah's 과천 출장마사지 Casino & Spa in Chester, 충주 출장샵 PA.

    BalasHapus