Minggu, 22 Februari 2015

My Inspiration in My Life



My Inspiration in My Life:
Sebuah Octalogi #IDKS
Part 3

Salam Redaksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
 Hallo guys, kembali lagi bersama dengan saya Suwanto alias “Muhammad Adam”. Pertama-tama kula ngaturaken matur sembah suwun dumateng sederek-sederek ingkang sampun sowan ing blog kula. Lajeng, kula ugi nyuwun pangampunten apabila konten blog ini ada kata-kata yang menyinggung perasaan. Okey, untuk edisi “Octalogi #IDKS Part 3 kali ini, saya akan berbagi terkait salah satu dari banyak hal yang menginspirasi hidup saya.
Berbicara mengenai inspirasi hidup, saya punya banyak figur yang menurut saya sangat menginspirasi. Pertama, jelas Nabi Muhammad SAW, kemudian ada Khalifah Umar bin Khatab, dan kedua orang tua saya, serta masih banyak lagi. Mereka semua merupakan sosok-sosok yang telah banyak menginspirasi hidup saya.
Namun, yang akan saya ceritakan kali ini adalah sosok yang bernama Thomas Alfa Edison, yang merupakan “ilmuan serba bisa”. Beberapa kata-kata, prinsip hidup, dan usaha kerasnya untuk menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi banyak orang, rasaya patut kita jadikan inspirasi hidup. Penasaran tentang apa saja keinstimewaan dari Thomas Alfa Edison, baca selengkapnya di bawah ini, mangga selamat membaca dan menikmati, semoga bermanfaat.

Salam hangat,

Muhammad Adam

Belajar dari Thomas Alfa Edison
Hidup adalah perjuangan. Perjuangan untuk hidup, meraih cita-cita, apapun itu semua harus dilewati dengan perjuangan. Dalam berjuang sadar atau tidak titik jenuh pasti ada. Termasuk diriku, yang sering kali menemui titik jenuh. Aku sendiri juga tidak kuasa menghindari titik jenuh tersebut.
Di saat titik jenuh itu datang menghampiri di saat itulah kita perlu yang namanya sebuah inspirasi. Inspirasi dapat datang dari mana saja, kapan saja, dan dimana saja. Inspirasi tersebut mengubah titik jenuh tersebut sebagai spirit. Awalnya aku tidak memilikinya, semua kujalani apa adanya ketika menemukan titik jenuh itu. Entah bagaimana ada saja yang memberiku inspirasi untuk terus semangat. Beberapa figur yang menginspirasi hidupku sebutlah Nabi Muhammad SAW, Khalifah Umar bin Khatab, kedua orang tuaku, dan lain-lain. Tapi yang akan ku ceritakan kali ini adalah sosok Thomas Alfa Edison.
Suatu hari aku membaca biografi tentang sosok ilmuan serba bisa, Thomas Alva Edison. Selama ini saya hanya tahu Edison adalah penemu lampu pijar tetapi tidak pernah tahu kalau untuk menemukannya Edison harus melewati 9.955 kali percobaan dan percobaan yang dianggap orang lain sebagai kegagalan bagi edison bukanlah kegagalan tapi proses yang harus dilewati karena itu bagi edison yang namanya bakat hanya mempengaruhi 1% dari keberhasilan seseorang, sisanya 99% adalah kerja keras.
Dengan inspirasi seperti itulah yang membuat Edison sanggup dan pantang menyerah untuk menemukan lampu pijar meski harus melewati banyak percoban dan melelhkan. Kalimat “1% bakat dan 99% keringat” itulah yang menginspirasiku untuk senantiasa berjuang pantang menyerah dalam menghadapi cobaan hidup ini.




Minggu, 15 Februari 2015

Rihlah: My Hobi is My Journey



My Hobby is My Journey:
Sebuah Octalogi #IDKS
Part 2

Salam Redaksi
Assalamu’alaikum wr. wb.
 Hallo pembaca, kembali lagi bersama dengan saya Suwanto alias “Muhammad Adam”. Pertama-tama saya ucapkan berjuta-juta terima kasih kepada pengunjung blog saya. Kemudian, saya minta maaf apabila konten blog ini ada kata-kata yang menyinggung perasaan. Oke guys, untuk edisi “Octalogi #IDKS Part 2 kali ini, saya akan berbagi kisah tentang sesuatu yang menjadi hobi saya.
Berbicara mengenai hobi, tentu setiap orang pasti mempunyai hobi masing-masing. Tidak jarang orang-orang rela mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya demi memenuhi hasrat hobi itu. Karena bagi mereka ada banyak manfaat dari hobi tersebut. Apalagi, bila kita mampu menyatukan hobi dengan bakat, pasti prestasi akan didapat.
Lalu bagaimana dengan hobi saya???. Saya memiliki hobi yang cukup menguras tenaga dan otak. Bagaimana tidak, hobi tersebut terkait langsung dengan komunitas anak-anak ngaji (baca: santri) di TPA, yaitu “Rihlah dengan Santri TPA”. Tentunya mereka-mereka (santri) butuh kawalan dan perhatian ekstra. Apalagi, kadang-kadang maunya aneh-aneh ketika udah di TKP rihlah.
Mau tau lebih lanjut, kisah-kisah hobi “rihlah” saya bersama dengan santri TPA, baca sampai habis cerita di bawah ini, selamat membaca dan menikmati.

Salam hangat,

Muhammad Adam
Rihlah Tanpa Lelah
Guys, udah tahu belum apa yang dimaksud dengan rihlah. Rihlah diambil dari bahasa Arab yang artinya “perjalanan”, atau istilah umumnya “jalan-jalan”. Namun, kami lebih suka menggunakan kata rihlah daripada jalan-jalan, karena dari segi muatannya rihlah dengan jalan-jalan sangatlah berbeda.
Rihlah biasanya tidak hanya jalan-jalan semata. Ada banyak kegiatan yang terinclude dari jalan-jalan tersebut. Kegiatan lain yang menyertainya, seperti outbound, kemah, tadabur alam, mencari jejak, science project, lomba-lomba, dan lain-lain. Dengan perbedaan ini, maka dipastikan ada banyak hikmah di balik itu semua.
Biasanya saya bersama santri melakukan rihlah di akhir pekan, hari Sabtu atau Minggu. Destinasi dari rihlah yang kami lakukan pun beragam. Berikut saya hadirkan hasil jepretan momen-momen indah saat rihlah bersama santri TPA, cekidottt,

Rihlah ke Taman Pintar

 
 
"Dewan Asatidz bererta santri TKA/TPA At-Tauhid berpose bersama sebelum keberangkatan Rihlah ke Taman Pintar"





 

 "Ustadzah2 menemani para santri di Halte Bus Trans Jogja. Terlihat sangat akrab dan bahagia"





 

 "Road to Taman Pintar by Trans Jogja"
Kami sengaja pake bus Trans Jogja, biar lebih hemat dan efisien, serta sebagai wujud upaya mengurangi kemacetan.










 "Gedung kotak Taman Pintar, waaaooowww, keren"










 "Sangking semangatnya, kami tiba di sana sebelum jam operasional dimulai. Jadi nunggu dech, cape deh"










"Mengunjungi Jogja Festival Reptile", kakak2 pendampinya sabar2.










"Kebersamaan dengan keluarga saat makan siang"








Rihlah, Mengunjungi Pameran Jogja Book Fair






"Foto bersama di depan Wanitatama", sembari menunggu lomba menggambar dan mewarnai.










"Mendampingi santri lomba menggambar dan Mewarnai". Ayo semangat, jaga sportifitas, semoga dapat juara"








"Saat asa sesuai dengan fakta". Berhasil menyabet Juara I Lomba FASI Rayon Gondokusuman.











"Makan malam bersama setelah lomba antar TPA "







Tadabur Alam di Gembira Loka Zoo

 
"Kagum dengan ciptaan Allah SWT"

 "Momen-momen bahagia di Gembira Loka Zoo"


Gimana??? asyik kan, hehehe, yaudah sekian, sampai jumpa lagi di episode Tetraheksalogi #IDKS minggu depan. Mohon ma'af atas segala kesalahan dan terima kasih untuk semuanya, bey bey bey...


Minggu, 08 Februari 2015

Ilmu Perpustakaan: Bukan Jurusan Biasa



Ilmu Perpustakaan: Bukan Jurusan Biasa
Sebuah Octalogi #IDKS
(Part 1)

Salam Redaksi
Pembaca yang budiman, kenalin nama saya Suwanto, biasa dipanggil Awan. Nama pena saya “Muhammad Adam” (numpang promosi ya, mumpung ga bayar, hehehe). Saat ini saya masih tercatat sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
 Meskipun banyak orang yang menyangsikan, tapi saya sangat senang dan bangga menjadi bagian dari keluarga besar jurusan ini. Banyak rangkaian cerita serta pengalaman luar biasa yang ikut andil mewarnai catatan hidup saya. Salah satunya, yang akan saya share kali ini, melalui serangkaian catatan bertajuk “Octalogi #IDKS”. Ada 7 part yang satu persatu insyaallah akan terbit tiap minggunya. Oleh karenanya, tetep stay dan kunjungi blog saya ya, matur sembah suwun...
Salam hangat,

Muhammad Adam

Sebuah Muqodimah
Udah tau belum apa saja yang dipelajari dalam Jurusan Ilmu Perpustakaan. Atau jangan-jangan belum tahu ada jurusan ini, hehe. Oleh karenanya, melalui tulisan singkat ini saya akan berbagi cerita kenapa sih saya memilih Jurusan Ilmu Perpustakaan. Apa hebatnya sih jurusan ini. Yang jelas, Ilmu Perpustakaan (IP) menurutku BUKAN JURUSAN BIASA, kok bisa???. Daripada penasaran, mangga baca my short story ini, semoga bermanfaat.
Jurusan Perpustakaan Vs Teknik Perminyakan:
Antara Impian dan Kenyataan
Sedari awal sebenarnya, jujur saya juga sama seperti saudara-saudara sekalian (jangan tersinggung ya, u/ yang merasa saja, hehehe) belum tahu menahu ihwal ilmu perpustakaan. Saya belum bisa membayangkan apa sih Jurusan Ilmu Perpustakaan itu?, apa saja yang dipelajari di sana?. Setahu saya saat itu, hanya bagaimana cara menata buku di rak dan menyampulinya. Kalau begitu, apa bedanya jurusan ini dengan toko buku?, heeemmm (jelas ada lahhh). Intinya waktu itu, ilmu perpustakaan masih asing di mata saya.
TIDAK SAMA








Wajar, bila dalam pikiran saya tidak terbesit sedikitpun untuk masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan. Bagi saya jurusan ini terkesan terlalu berlebihan dan lucu karena hal-hal sepele seperti menata buku, menyampul, yaahhh paling banter mengelompokan buku berdasarkan judul atau pengarangnya saja. Kenapa kok bisa-bisanya dijadikan sebuah jurusan???, di tingkat perguruan tinggi lagi hemmm (sebuah dugaan yang ternyata SALAH BESAR).
Saya juga tidak pernah ikhtiar mencari tahu, karena saya sudah terlanjur kepincut dan memilih sebuah jurusan yang menurut saya oke dan keren. Apalagi, jurusan ini menghasilkan lulusan yang siap pakai. Karena alumninya banyak diincer oleh perusahaan BUMN maupun swasta. Jurusan ini juga sering menjadi bagian dari trending topic di negeri ini. Ya, jurusan ini bertalian erat dengan isu kenaikan harga BBM (bukan Blackberry Messenger lhooo tapi Bahan Bakar Minyak). Tau kan, itu lho yang sering buat banyak mahasiswa teriak “demo” di jalanan. Lalu apa jurusannya???, ribet amat sih untuk to the point nyebutnya. Jurusan itu tak lain adalah....
--------------- TEKNIK PERMINYAKAN --------------




MY DREAM










Wuuusss... mantappp, kerennn. Maklum waktu SMA saya masuk jurusan IPA. Sehingga punya impian untuk kuliah pada jurusan yang saya anggap sealiran, dan teknik perminyakan adalah target utama saya. Tentu pembaca bertanya-tanya, “Lalu kenapa kenyataanya saya kuliah di Jurusan ILMU PERPUSTAKAAN???
Tidak diterimakah???, enggak juga, atau ...
Biaya mahal???, salah satu alasan mungkin,
Yang jelas keinginan saya kandas, tidak jadi mengambil teknik perminyakan karena suatu alasan. Lalu, saya mencoba alternatif lain. Berhari-hari saya cari inspirasi kira-kira jurusan apa yang akan saya ambil, sampai suatu ketika ...

Saya menemukan sebuah artikel yang sangat menarik. Artikel itu membahas tentang “Peran Perpustakaan bagi Kemajuan Islam di Era Klasik”. Yang dimaksud di sini adalah pada masa kejayaan Islam yang oleh Philip K. Hitti disebut The Golden Age of Islam.
Sebagai seorang muslim yang sedikit banyak mengerti akan sejarah Islam, tentu saya tertarik membacanya. Apalagi sejak kecil saya diajarkan untuk mendalami agama Islam. Alhasil, karena ketertarikan yang sederhana ini, secara spontan kagum dengan yang namanya perpustakaan.
Ternyata perpustakaan memiliki peran besar dalam mecapai kejayaan Islam. Hemmm..., ini merupakan info baru yang saya dapat karena selama ini saya hanya tahu bahwa kejayaan Islam disebabkan oleh pemerintahan sultannya, militernya yang kuat, atau ekspansi kekuasaannya yang luas.
Perpustakaan pada masa kejayaan Islam memiliki peran yang penting dalam kemajuan ilmu pengetahuan, yaitu sebagai pusat pendidikan dan pembelajaran; penelitian dan kajian ilmiah; penerjemahan dan pensyarahan buku; serta pusat penyalinan dan penyusunan buku.
Perpustakaan juga memiliki andil dalam membentuk pusat-pusat peradaban di mana pada masa itu terjadi di beberapa kota, yaitu di Bagdad, Kairo, dan Naishabur. Adapun perpustakaan besar lainnya juga tersebar di kota-kota seperti Balkh, Merv, Bukhara, Samarqand, Isfahan, Aleppo, Ghazni, Lahore, sampai ke Eropa di Cordova, Seville, Granada, Malaga, Pisa, dan lain-lain. Tersebar pula perpustakaan-perpustakaan kecil yang terdapat di setiap sekolah, seperti yang terkenal perpustakaan milik sekolah An-Nidhomiah di Bagdad.
Secara sadar, saya mulai mencari tahu tentang kebenaran artikel ini dan mencoba mencari tahu ada tidak kejayaan sebuah peradaban selain Islam yang salah satu faktornya adalah perpustakaan.
Ternyata satu hal lagi yang membuat saya tercengang adalah kenyataan bahwa perpustakaan bukan hanya berperan besar  pada masa kejayaan Islam tapi juga pada masa kejayaan peradaban lain, seperti yunani kuno. Dan yang membuat saya benar-benar tertarik dengan perpustakaan adalah kenyataan bahwa suatu peradaban akan runtuh ketika tidak lagi mempedulikan perpustakaan. Ketika buku tidak lagi dihargai dan dibaca serta ketika ilmuan tidak lagi dianggap. Dan saya baru sadar bahwa seorang ilmuan bahkan ilmu itu sendiri tidak mungkin lepas tanpa adanya perpustakaan.
Sejak saat itu, saya mulai berpikir untuk memilih Jurusan Ilmu Perpustakaan karena jurusan ini bagi saya sarana kesuksesan dan pamornya tidak kalah saing dengan jurusan lain. Sehingga perpustakaan pada akhirnya menjadi satu-satunya pilihan yang tepat untuk saya pilih karena perpustakaan merupakan salah satu ilmu yang berkontribusi besar untuk perkembangan disiplin ilmu lain. I LOVE FULL LIBRARY SCIENCE

Perkuliahan
Anggapan awal saya tentang Jurusan Ilmu Perpustakaan yang hanya belajar menata buku dan menyampulinya ternyata sangat salah besar. Di jurusan ini ternyata dibekali banyak hal, tidak hanya pengetahuan tentang ilmu perpustakaan saja, akan tetapi juga keterampilan lain. Mulai dari mata kuliah yang berhubungan dengan jurusan itu sendiri seperti Pengantar Ilmu Perpustakaan, Katalogisasi, Klasifikasi, Sumber Rujukan, dan lain-lain. Sampai mata kuliah penunjang yang berhubungan dengan Psikologi Pemakai, Pendidikan Pemakai, Promosi dan Pemasaran juga diajarin di jurusan ini lho. Ada juga mata kuliah tentang TI-nya, seperti Database, Desain Web, Jaringan, Otomasi Perpustakaan, dll.
Satu hal lagi yang buat saya suka kuliah di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yaitu disini tidak hanya diajari mata kuliah umum, akan tetapi mata kuliah Agama serta integrasi keduanya. Ada juga mata kuliah yang mungkin tidak ada di tempat lain seperti Katalogisasi Literatur Aksara Arab dan Jawa. Keren kan ... dan masih banyak lagi keunggulan lainnya, sekian dan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

“MASIH PENASARAN DAN GA PERCAYA MASUK AJA DI JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN UIN SUNAN KALIJAGA”